Tidak Beribadah tapi Nikmat Berlimpah, Sudah Pasti Dapat Istidraj?
Selama bulan Ramadhan2024, CNNIndonesia.commenghadirkan program Tanya Jawab Seputar Islam atau TAJIL. Pada episode ke-24 kali ini, TAJIL membahas tentang istidraj.
Tanya:
Dalam Islam ada istilah istidraj. Apakah semua orang yg tidak beribadah kepada Allah tapi tetep berlimpah nikmat sudah pasti dapat istidraj?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Assalamu'alaikum Wr, Wb.
Dalam hidup ini sering kita mendengar istilah istidraj. Istidraj di dalam agama adalah ketika seseorang begitu banyak menerima karunia Allah, merasakan keindahan dan kebahagiaan hidup, tapi apa yang dia rasakan dari karunia Allah itu tidak berbanding lurus dengan ketaatan dan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan sering kali nikmat yang dia dapatkan justru menghantarkan dia kepada jurang kemaksiatan
Hal ini diperingatkan di dalam Al-Qur'an dengan istilah yang namanya istidraj. Al-Qur'an kemudian menyatakan falamma nasuu, kalau orang-orang tadi sudah nasu, lupa lalai, ma dzukiruhu, dan apa-apa yang Allah peringatkan darinya. Ketika kita melihat ada gempa bumi, ada gunung yang meletus, ada banjir, itu semua makhluk Allah yang mengingatkan manusia untuk tunduk dan kembali kepada Allah.
Kita semua sudah melihat banyak peringatan dari Allah, begitu banyak juga yang disampaikan, begitu banyak ajaran agama yang terdengar setiap hari. Tetapi itu semua tidak mendorong orang tersebut untuk tunduk dan taat kepada aturan dan syariat Allah, sementara di satu sisi dia mendapat begitu banyak kenikmatan.
Hati-hati, jangan-jangan apa yang menggembirakan hidupnya di dunia ini seperti kata Al-Qur'an, Falamma farihu kalau dia sudah bergembira, Bi-maa uutu dengan apa yang dia nikmati, nanti boleh jadi kalau tidak diiringi dengan rasa syukur kepada Allah, ketundukan, dan ketaatan kepada Allah, akhodznahum baghtatan, bisa jadi ada musibah ada peringatan yang Allah datangkan tanpa mukaddimah, langsung sekejap mendadak menghilangkan apa yang dia bangun bertahun-tahun.
Kemarin kita mendapatkan misalnya musibah atau pandemi yang berkepanjangan Covid-19. Itu mengajarkan kepada kita bahwa apa yang kita bangun bertahun-tahun itu bisa Allah hancurkan kemajuan zaman hanya dengan mendatangkan virus yang bernama Covid-19. Oleh karena itu sejatinya setiap orang, semakin besar karunia yang Allah berikan kepada dia harus semakin mendorongnya untuk tunduk beribadah, bersyukur, dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:焦点)
- Ini Dia Kriteria dan Besaran Tunjangan Profesi Guru Madrasah, Cair sebelum Lebaran
- Gubernur BI Dorong Transformasi IsDB Demi Arsitektur Keuangan Global yang Lebih Inklusif
- Aksi Bela Tauhid 211, Wiranto Siap Temui Massa?
- PA 212: Peserta Aksi Bela Tauhid Tahan Emosi
- Disorot BEI Soal Volatilitas Transaksi, Begini Jawaban Inocycle Technology (INOV)
- Mencegah Perselingkuhan dalam Pernikahan Menurut Pandangan Islam
- Penyidikan Ferrari Tabrak 5 Mobil
- FOTO: Gaya Futuristik Koleksi Louis Vuitton di Paris Fashion Week
- Mitra Utama Investasi, RI Sampaikan Berbagai Potensi Kerja Sama Strategis ke Prancis
- Soal Dukungan Capres 2024, Ketum Projo : Kami Tegak Lurus kepada Jokowi
- Faktor Munculnya Kerawanan Pemilu 2024 Diungkap Bawaslu
- Wisata Air Terjun Tumpak Sewu dan Grojogan Sewu Ditutup Sementara
- Begini Kabar Terbaru dari Harun Masiku
- Polri Ungkap Strategi Pengamanan KTT AIS Forum 2023 Bali
- Pihak Fadel Muhammad Tegaskan: Urusan BLBI
- MK Bentuk MKMK Terkait Dugaan Pelanggaran Kode Etik Hakim Konstitusi
- Bolehkah Makan di Depan Orang yang Berpuasa? Ini Hukumnya
- Wamen UMKM: Sinergi Jadi Fondasi Kuat Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global
- FOTO: Pesona Hamparan Padang Savana Lembah Dieng Pasuruan
- Apa Itu Bilik Asmara di Penjara? Legalkah di Indonesia?