Kepala BPOM Sebut Ketamin Banyak Dikonsumsi Gen Z dan Alpha

热点 2025-05-31 21:32:16 3433
Jakarta,quickq官网是哪个 CNN Indonesia--

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar menyebut penyalahgunaan ketamin banyak dilakukan oleh anak usia sekolah, terutama di generasi Zdan Alpha.

Kepala BPOM Sebut Ketamin Banyak Dikonsumsi Gen Z dan Alpha

Padahal, ketamin harusnya tak bisa dikonsumsi sembarangan, karena bisa menyebabkan halusinasi dan memiliki efek psikotropika.

"Jadi intinya [ketamin] banyak digunakan oleh anak-anak sekolah, generasi Z dan generasi Alpha," kata Taruna Ikrar ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

BPOM sendiri sebelumnya menemukan sebanyak 440 ribu vial ketamin didistribusikan sepanjang 2024. Sebanyak 152 ribu vial ketamin didistribusikan ke apotek umum, yang di mana pembeliannya rentan dilakukan tanpa resep dokter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketamin sendiri saat ini termasuk dalam golongan obat keras yang tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Pemakaian ketamin harus berdasarkan resep dokter dan pengawasan dari tim medis.

Berdasarkan temuan BPOM, ketamin didapatkan anak gen Z dan Alpha melalui tangan orang dewasa.

Obat tersebut, lanjut Ikrar, dibeli oleh orang dewasa di apotek. Obat kemudian didistribusikan kembali ke anak usia remaja.

"Jadi anak-anak ini tidak datang ke apotek membeli, tapi ada kelompok punya usaha tersendiri, misalnya usaha tato, usaha apa, itu yang menjual yang membeli baru didistribusikan," kata dia.

Buntut sering disalahgunakan, Ikrar bakal mengusulkan agar ketamin dimasukkan ke dalam golongan obat psikotropika.

Ketamin merupakan obat anestesi yang biasa digunakan dalam prosedur medis. Namun di sisi lain, ketamin juga bisa memberikan efek samping seperti halusinasi yang mirip dengan LSD (lysergic acid diethylamide) dan angel dust (phencyclidine), yang dikenal sebagai jenis jenis narkotika.

ilustrasi ketaminIlustrasi. Penyalahgunaan ketamin banyak dilakukan oleh anak usia sekolah, terutama gen Z dan Alpha. (istockphoto/Jeniffer Fontan)

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zulies Ekawati mengatakan, ketamin juga bisa memicu adiksi, di mana seseorang memiliki keinginan yang menerus untuk mengonsumsi obat. Dosisnya pun bisa bertambah seiring pemakaian.

"Nambah lagi dosisnya, lama-lama overdosis. Itu pun kalau withdraw, tubuhnya putus obat, ada efek sakau. Kalau sakau, efeknya sudah ke fisik," ujar Zulies saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (9/12).

Efek samping lainnya bisa berupa gangguan memori, gangguan kecemasan, hingga gangguan saraf.

Zulies sepakat jika ketamin dimasukkan ke dalam golong psikotropika. Meski sejatinya masuk kelompok obat anestesi, namun efek sampingnya membuat ketamin rentan disalahgunakan.

(tst/asr)
本文地址:http://www.ok-quickq.com/news/99f399836.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

BRI Peduli Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 70 UMKM untuk Tingkatkan Daya Saing

Menhub Sebut Mudik H

Tuduhan Korupsi Tak Terbukti, BAZNAS Jabar Nyatakan Tidak Ada Kriminalisasi pada Whistleblower

Apa Saja Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bulan Suro?

Krisis Kutu Busuk Ancam Kebangkitan Industri Pariwisata di Asia

Ada Rafael Alun Trisambodo di Dirjen Pajak, KPK Mulai Telusuri ‘Aktor

Emiten Milik Crazy Rich Hermanto Tanoko Gelontorkan Capex Rp500 M untuk Bangun Pabrik

FOTO: Barter Sampah dengan Beras demi Pantai yang Bersih di Filipina

友情链接