Nasib Perundingan Dagang Trump Usai Pengadilan Batalkan Kebijakan Tarif AS
Mitra Amerika Serikat (AS) turut buka suara terkait dengan langkah pengadilan yang memblokir penerapan sebagian besar kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikatm Donald Trump. Hal ini menyusul negosiasi yang tengah berlansung antara mereka dan Negeri Paman Sam.
Jerman dan Uni Eropa menyatakan akan menunggu kejelasan lebih lanjut terkait putusan pengadilan dagang dari AS. Pihaknya menolak memberikan komentar langsung atas kasus tersebut, mengingat statusnya sebagai proses hukum yang masih berlangsung di Barat.
Baca Juga: Tiket Pesawat Masih Mahal? Ini Alasan Garuda Usulkan Revisi Tarif Batas Atas
"Kami meminta pengertiannya, kami tidak dapat mengomentari proses hukum tersebut karena hal tersebut masih berjalan. Kami tetap berharap solusi yang saling menguntungkan dapat dicapai dalam negosiasi antara Uni Eropa dan AS," ujar Juru Bicara Kementerian Ekonomi Jerman, dilansir dari Reuters, Jumat (30/5).
Uni Eropa diketahui masih bernegosiasi langsung terkait ancaman tarif baru atas barang-barangnya dengan pemerintah dari Trump.
Adapun Jepang belum memberikan komentar resmi namun investor percaya bahwa negara tersebut tidak akan terburu-buru menyepakati perjanjian dagang baru dengan AS.
Pasar menilai putusan pengadilan dapat menunda insentif negara-negara untuk segera mencapai kesepakatan karena keabsahan tarif-tarif sebelumnya kini diragukan.
US Court of International Trade baru-baru ini menyatakan bahwa pemerintahannya telah melampaui kewenangannya secara hukum dengan memberlakukan tarif luas terhadap mitra dagang atas dasar keadaan darurat ekonomi.
Baca Juga: RUPTL PLN 2025-2034 Akan Beri Dampak Positif pada Perekonomian
Adapun Trump langsung mengajukan banding terhadap putusan tersebut. Ia sendiri diketahui masih memiliki opsi hukum lain, seperti menerapkan tarif sektoral atau berbasis negara melalui undang-undang dagang lain yang berlaku, termasuk Trade Expansion Act dan Section 301.
(责任编辑:综合)
- Resep Coto Makassar Asli, Hidangan Kaya Rempah yang Nikmat
- Polda Metro Jaya Gelar Rekontruksi Penganiayaan D oleh MDS Hari Ini
- Kebakaran Permukiman Padat Penduduk di Kemayoran Diduga dari Rumah Pengepul Sampah Plastik
- FOTO: Merayakan Imlek Bersama Anabul Si Teman Setia
- FOTO: Cantiknya Desa Dupa Vietnam yang Instagramable
- 9 Kebiasaan Penyebab Perut Buncit, Ada yang Sering Dilakukan
- Wapres Gibran Tinjau Proyek JSDP WIKA, Tekankan Rampung Tepat Waktu dan Berualitas Terbaik
- Cegah Kecolongan Suara, Mas Dhito Minta Tim Pemenangan Kawal Hasil Pilkada 2024
- Pertolongan Pertama pada KPPS atau Orang Pingsan saat Pemilu
- Tom Lembong Dijadwalkan Isi Seminar di UGM, Terpaksa Batal Karena Jadi Tersangka Korupsi!
- Periode Kedua Budi Gunadi Sadikin Jadi Menteri Kesehatan, Dapat 3 Tugas Utama
- Temui Korban Kebakaran di Kemayoran, Pramono Anung Sebut Warga Ingin Kepastian Tempat Tinggal
- 5 Kondisi Medis Paling Langka di Dunia, Ada Tubuh Memproduksi 'Bir'
- Demi Pertahankan KJP Tahun Depan, DPRD
- Menteri PKP Tambah Kuota Rumah Subsidi Untuk Wartawan, Kini Jadi 3.000 Unit
- Pariwisata Global Bangkit, 1,4 Miliar Wisatawan ke Luar Negeri di 2024
- Denny Indrayana: Jangan Sampai Penundaan Pemilu Menjadi Kenyataan
- Polda Metro Jaya Kerahkan 800 Personel Amankan Rekapitulasi Suara Pilkada 2024
- Golkar Beri Sinyal Bakal Dukung Prabowo Lagi: Kami Kawal Sampai Selesai, 2029 Kita Bicarakan Lagi
- Polda Metro Jaya Kerahkan 800 Personel Amankan Rekapitulasi Suara Pilkada 2024