您的当前位置:首页 > 时尚 > Trump Kesampingkan Nasib Pengusaha Tekstil, Ngaku Lebih Ingin Majukan Industri Militernya AS 正文
时间:2025-05-27 11:45:34 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kontroversi melal quickq下载加速器官网
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu kontroversi melalui statmen terbarunya soal upaya mendongkrak industri lokal dari Negeri Paman Sam.
Trump mengatakan bahwa kebijakan tarif yang diterapkannya tidak ditujukan untuk mendorong industri tekstil, melainkan untuk memperkuat sektor manufaktur domestik dalam bidang militer dan teknologi.
Baca Juga: Trump Akhirnya Setuju Tunda Penerapan Tarif UE
“Kami tidak berusaha memproduksi sepatu dan kaos. Kami ingin memproduksi peralatan militer. Kami ingin membuat hal besar, kami ingin mengembangkan kecerdasan buatan (AI),” kata Trump, dilansir dari Reuters, Selasa (27/5).
Trump menambahkan bahwa industri seperti chip, komputer, tank, dan kapal perang menjadi fokus utama pemerintahannya dalam upaya menciptakan kekuatan manufaktur strategis di AS.
“Saya jujur tidak tertarik memproduksi kaos atau kaus kaki di sini. Itu bisa dilakukan di tempat lain. Tapi untuk chip dan teknologi, kami harus produksi di sini,” ujar Trump.
Pernyataan Trump mendapat tanggapan yang pedas dari Asosiasi Pakaian dan Alas Kaki Amerika (American Apparel & Footwear Association/AAPA).
Presiden Asosiasi Pakaian dan Alas Kaki Amerika, Steve Lamar, mengatakan bahwa tarif tambahan hanya akan membebani industri, terutama karena mayoritas produk pakaian dan alas kaki masih impor di AS.
“Dengan 97% pakaian dan sepatu yang kita pakai berasal dari luar negeri, dan dengan industri ini sudah menjadi salah satu yang paling dibebani tarif, kita perlu solusi yang masuk akal, bukan tambahan beban,” kata Lamar.
Baca Juga: Pusingnya Pabrikan Mobil Uni Eropa Hadapi Trump yang Semaunya Sendiri
Ia memperingatkan bahwa kenaikan tarif hanya akan meningkatkan biaya bahan baku bagi produsen domestik dan menaikkan harga untuk konsumen, terutama mereka yang berpendapatan rendah.
Pelapor Vlog 'Dasar Ndeso' Ternyata Berstatus Tersangka2025-05-27 11:36
Dokter dan Influencer Kesehatan Azmi Fadhlih Meninggal Dunia2025-05-27 11:34
Ide 30 Kata2025-05-27 11:30
Penyerapan Disabilitas di Dunia Kerja Belum Maksimal, Ini Solusi Wamen PPPA2025-05-27 11:25
KPK Periksa Eks Sekretaris Barantan Kementan Terkait Kasus TPPU SYL2025-05-27 10:55
Partai Golkar Beri Isyarat Dukung Dua Periode Pemerintahan Prabowo Subianto2025-05-27 10:21
Menteri PPPA: Banyak Orang Tua Tak Sadar Anaknya Korban Bullying2025-05-27 10:08
FOTO: Peringati Hari Ibu, Ratusan Anak Cuci Kaki Ibu2025-05-27 10:06
Dihapusnya Presidential Threshold, Pengamat Sebut Peta Politik Makin Dinamis2025-05-27 09:36
Angka Kunjungan Wisman Thailand, Malaysia, dan Vietnam Jauh Ungguli RI2025-05-27 09:01
38 Turis Vietnam Menghilang Misterius di Pulau Jeju Korsel2025-05-27 11:14
Manfaat Sayur Pare: Superfood Penuh Nutrisi yang Wajib Disantap2025-05-27 10:29
Polda Metro: Pelantikan Anies2025-05-27 10:16
Rektor UI Memastikan Mahasiswa PPDS FKG, Perekam Mahasiswi Mandi Sudah Diberhentikan2025-05-27 09:45
Ini 5 Cara Minum Air Kelapa untuk Turunkan Berat Badan2025-05-27 09:43
KPK Bakal Putarkan Rekaman Papa Novanto Jilid II di Sidang Praperadilan2025-05-27 09:40
Wisata Malam Gratis di Monas, Ada Air Mancur Menari Tiap Sabtu2025-05-27 09:36
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Jurusan Marketing di SMK Sepi Peminat, Ada Stigma Negatif Sales2025-05-27 09:18
Pemerintah Tetapkan Harga Pembelian Gabah dan Jagung untuk Menjamin Penyerapan Hasil Petani2025-05-27 09:09
Partai Golkar Beri Isyarat Dukung Dua Periode Pemerintahan Prabowo Subianto2025-05-27 09:06