时间:2025-05-27 06:50:43 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan resep dokter bisa menyebabka quickq下载安卓
Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan resep dokter bisa menyebabkan tubuh mengalami resistensi antimikroba, atau dikenal juga dengan sebutan resistensi antibiotik.
Ketika tubuh telah resisten terhadap antibiotik mulai dari virus, jamur, bakteri, hingga parasit akan kebal terhadap berbagai obat. Masalah ini tak bisa dianggap sepele, karena bisa menjadi silent pandemi.
Kandidat doktor dari Universitas Udayana I Wayan Agus Gede Manik Saputra mengatakan resistensi antibiotik ini memang bisa menjadi pandemi senyap yang harus dicegah karena sangat berbahaya.
"Ini bisa menjadi silent pandemic. Makanya harus dicegah dari hulu ke hilir, mulai dari tatanan komunitas," kata Manik saat menyampaikan Policy Brief dalam paparan hasil Diseminasi Program Desa Bijak Antibiotika yang digelar secara daring, Rabu (20/11).
Manik menjelaskan yang dimaksud dengan silent pandemic resistensi antibiotik ini terbagi dalam dua hal. Pertama terkait efek jangka pendek resisten antibiotik yakni sulitnya mengobati penyakit, bahkan yang paling sederhana sekalipun.
Pilihan Redaksi
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, seseorang hanya flu saja tidak mudah diobati karena bakteri atau virus di tubuhnya kebal terhadap berbagai obat. Jika hendak diobati pun memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan tak sembarang obat bisa diberikan.
"Ada banyak kasus di rumah sakit sering ditemukan pasien dengan infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Nah untuk bisa memperoleh antibiotik yang paten tidak mudah karena tidak dijual bebas, ada mekanisme khusus yang lebih rumit," kata dia.
Sementara jangka panjangnya adalah ancaman silent pandemi selain infeksi yang susah disembuhkan, bahwa antibiotik juga tak ada lagi yang baru. Tentu infeksi yang disebabkan bakteri tidak bisa sembuh.
Bahkan dalam waktu sepuluh tahun terakhir, belum ada antibiotik baru yang ditemukan. Generasi selanjutnya, akan kesulitan mendapat antibiotik yang bisa melindungi tubuh mereka jika masalah resistensi ini tidak ditangani.
"Bahkan ke depan hal kecil kaya tergores pisau saja bisa menyebabkan kematian," kata dia.
Prabowo Rasakan Aura Kesejukan di Harlah ke2025-05-27 06:42
Bukan di Kulkas, Simpan 6 Makanan Ini Cukup di Suhu Ruang2025-05-27 06:32
Airport Tax Hanya 2,6%, Angkasa Pura Bantah Jadi Biang Kerok Mahalnya Tiket Pesawat2025-05-27 06:08
8 Makanan Ini Perlu Dihindari di Usia 502025-05-27 05:42
KPK Panggil Setnov Hari Ini Terkait e2025-05-27 05:31
Mau Go Public? Ini Pekerjaan Rumah UMKM Sebelum Masuk Bursa2025-05-27 05:23
5 Bahan untuk Menghapus Tinta Ungu di Jari, Bisa Hilang dengan Cepat2025-05-27 04:59
FSPPB Dukung Kejagung Usut Korupsi di Pertamina: Hormati Proses Hukum!2025-05-27 04:47
Tutup Buku2025-05-27 04:28
2 Korban Kekerasan Seksual AKBP Fajar Widyadharma Minta Perlindungan ke LPSK2025-05-27 04:04
MS Glow For Men Perkuat Branding Motorsport Lewat Tiket MotoGP2025-05-27 06:49
Rekomendasi 7 Makanan Rendah Gula untuk Penderita Kencing Manis2025-05-27 06:31
Tanpa Perbaikan Iklim Investasi, Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Tercapai2025-05-27 06:05
Kenalan dengan 4 Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 dari Asia Tenggara2025-05-27 05:49
Simak, Ini Tol Darurat Ketika Mudik2025-05-27 05:36
Tak Perlu Paracetamol, Ini 7 Obat Penurun Panas Alami untuk Dewasa2025-05-27 05:30
FOTO: Kala Sampah Plastik Disulap Jadi Bahan Nail Art2025-05-27 05:20
FOTO: RS di New York Lakukan Transplantasi Paru dengan Bantuan Robot2025-05-27 05:17
Rudiantara Lestarikan Tradisi 'Nanggok' Saat Lebaran2025-05-27 04:56
Raih WTP ke2025-05-27 04:40